(1) |
|
Pemerintah Pusat menetapkan jenis: |
|
a. |
HPHK, HPIK, dan OPTK; |
|
b. |
Media Pembawa HPHK,
HPIK,
dan
OPTK,
dan
Yang dimaksud dengan Media Pembawa HPHK antara lain :
a.
|
Hewan (ruminansia, unggas, atau reptil); dan
|
b.
|
Produk Hewan (daging, kulit, telur, susu, tepung daging, atau tepung bulu)
|
|
|
c. |
Media Pembawa yang dilarang untuk dilakukan
Pemasukan, Pengeluaran, dan ditransitkan di atau ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
(2) |
|
Pemerintah Pusat dalam menetapkan jenis HPHK, HPIK,
OPTK, Media Pembawa, dan Media Pembawa yang dilarang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus: |
|
a. |
berdasarkan hasil analisis risiko serta daerah
sebarannya; dan |
|
b. |
memperhatikan pelindungan sumber daya alam hayati. |
(3) |
|
Untuk mengetahui potensi daerah sebaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilakukan kegiatan
pemantauan dan/ atau surveilans. |
(4) |
|
Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan jenis HPHK,
HPIK, OPTK, Media Pembawa, dan Media Pembawa yang
dilarang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. |