(1) |
|
Dalam hal ditemukan atau terdapat petunjuk terjadinya
wabah HPHK, HPIK, atau OPTK di suatu wilayah yang
semula diketahui bebas HPHK, HPIK, atau OPTK, dapat
ditetapkan sebagai Kawasan Karantina. |
(2) |
|
Penetapan Kawasan Karantina sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk
sementara waktu. |
(3) |
|
Penetapan Kawasan Karantina sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan berdasarkan : |
|
a. |
pengkajian atas luas serangan HPHK, HPIK, atau OPTK; |
|
b. |
status, situasi, dan epidemiologi HPHK, HPIK, atau
OPTK; |
|
c. |
pertimbangan sosioekonomi dan budaya masyarakat
setempat; dan |
|
d. |
masukan dari pemerintah daerah setempat. |